Wednesday, June 4, 2014

Kami dengar dan Kami Tho'at ....

Sami’na wa Atho’na

Apakah yang membezakan antara ORANG IMAN dengan ORANG MUNAFIK
Melalui Surah An-Nur ayat 47 – 51 Allah Subhanahu wata’ala menggambarkan perbezaan orang beriman dengan orang munafik.
Orang Iman, ketika mengetahui syariat, hukum-hukum atau perintah agama yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah Nabi, mereka mengatakan: ”Sami’na wa atho’na”“Saya mendengarkan dan tho'at “, tanpa syarat!
Orang munafik adalah orang-orang yang mengaku beriman dan menyatakan sanggup tho"at namun kenyataannya mereka berpaling/ tidak mahu/ keberatan/ membantah/ tidak tho"at pada peraturan Allah dan Rasul. Dalam ayat tersebut Allah Ta’ala menghukumi orang-orang munafik sebagai KAFIR. Jelasnya, orang munafik adalah orang kafir yang ada dalam kalangan kaum Muslimin.
“Jika aturan agama itu menguntungkan, mereka akan menjalankan dengan bersungguh-sungguh”, demikian secara spesifik ayat 49 Surah An-Nur menjelaskan salah satu watak orang munafik. Boleh disimpulkan orang munafik adalah mereka yang memilih-milih dalam menjalankan perintah agama; antara menguntungkan atau tidak, menyenangkan atau menyusahkan, mudah atau sulit, berat atau ringan.
Ayat-ayat Allah tentang ORANG MUNAFIK perlu diwaspadai oleh setiap Muslimin bahwa keimanan seseorang TIDAK dinilai dari tingginya ilmu namun terutama adalah karena kadar ketho"atannya. Tho'at adalah syariat yang mutlak dalam Islam, tidak boleh ditawar-tawar, tidak boleh pilih-memilih, suka atau tidak suka, berat atau ringan.
Dan kenapa orang munafik tidak boleh tho'at? Jawabnya ada di ayat 50.
  1. Meraka adalah orang yang sakit hatinya,
  2. Mereka ragu-ragu dengan kebenaran Al-Quran dan Sunnah,
  3. Mereka curiga diperlakukan sewenang-wenang oleh pengurusnya.
Justru mereka yang tidak tho'at itulah orang-orang yang dholim.
38 – (1839) حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا لَيْثٌ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ: «عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ، إِلَّا أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَلَا سَمْعَ وَلَا طَاعَةَ» ،
… sesungguhnya Nabi s.a.w. bersabda: “Wajib atas setiap orang Islam mendengarkan dan tho"at dalam perintah yang menyenangkan maupun yang membencikan selagi tidak diperintah maksiat … al-hadith”
[Shohih Muslim 38 (1839) Kitabul Imaroh]

…قَالَ: «تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلْأَمِيرِ، وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ، وَأُخِذَ مَالُكَ، فَاسْمَعْ وَأَطِعْ»
… Nabi bersabda:” Mendengarkanlah dan taatlah pada Amir, seandainya dipukul punggungmu, dan dirampas hartamu, maka dengarkanlah dan tho"atlah”.
[Hadith SHOHIH Muslim No. 52 (1847) Kitabul Imaroh]

SURAH AN-NUR AYAT 47 – 50

وَيَقُولُونَ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالرَّسُولِ وَأَطَعْنَا ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرِيقٌ مِنْهُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَمَا أُولَئِكَ بِالْمُؤْمِنِينَ (47)
“Dan mereka (munafik) berkata: “Saya iman kepada Allah dan kepada Rasul dan kami mahu tho"at kemudian mereka berpaling sebahagian dari mereka setelah demikian (iman), dan tidak ada mereka dengan iman”.
وَإِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ مُعْرِضُونَ (48)
“Ketika diserukan pada Allah dan Rasul-Nya agar dihukumi diantara mereka ketika itu sebahagaian mereka berpaling”.
وَإِنْ يَكُنْ لَهُمُ الْحَقُّ يَأْتُوا إِلَيْهِ مُذْعِنِينَ (49)
”Jika baginya menguntungkan maka mereka mendatangi (menjalankan) hukum/ perintah dengan cepat-cepat”.
أَفِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ أَمِ ارْتَابُوا أَمْ يَخَافُونَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَرَسُولُهُ بَلْ أُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (50)
”Adakah dalam hati mereka sakit, atau ragu-ragu atau mereka khuatir jika Allah dan Rasulnya sewenang-wenang, justru mereka itulah orang yang dholim”.

No comments: